Bonus Demografi Kunci Strategis untuk Turunkan Kemiskinan

mediatrilogi.or.id — Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga/BKKBN), Wihaji, menegaskan bahwa bonus demografi menjadi peluang strategis mengentaskan kemiskinan nasional. Ia menyatakan bahwa memanfaatkan usia produktif secara efektif bisa mempercepat pemerataan kesejahteraan.

Bonus Demografi dan Potensi Usia Produktif

Wihaji menyampaikan harapannya di hadapan peserta Coaching Clinic Penyusunan Peta Jalan Pembangunan Kependudukan (PJPK), di Gedung BKKBN, Jakarta Timur, Kamis (14/8/2025). Ia menyoroti bonus demografi dengan proporsi usia produktif mencapai 69–72 persen, yang bila dikelola dengan peta jalan tepat, bisa mendorong pengentasan kemiskinan nasional.

“Dengan peta jalan yang tepat, bonus demografi 69-72 persen dapat mendorong pengentasan kemiskinan. Pentingnya perencanaan detail berdasarkan data kependudukan terkini untuk mencapai tujuan tersebut,”

— Wihaji, Mendukbangga/BKKBN

Instruksi Presiden dan Peran Kemendukbangga

Wihaji menyebut instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2025 sebagai landasan pelaksanaan program pengentasan kemiskinan lintas kementerian dan lembaga. Dalam kerangka ini, Kemendukbangga berperan sebagai anggota tim nasional yang merumuskan strategi berbasis data kependudukan.

Secara tegas, Wihaji menyebutkan bahwa pemerintah akan menyajikan peta pengangguran, tenaga kerja, dan sektor potensial di setiap kabupaten. Tujuannya adalah agar pemerintah daerah dapat menentukan prioritas program pembangunan secara lebih akurat.

Panduan Kebijakan Terintegrasi untuk Daerah

Setiap kabupaten akan dibekali buku panduan dan modul kebijakan berbasis data kependudukan terintegrasi. Rekomendasi ini harus dimasukkan dalam RPJMD dan APBD sebagai instrumen perencanaan strategis.

“Dengan pendekatan ini, program pengentasan kemiskinan dapat tepat sasaran dan berkelanjutan. Langkah tersebut mampu mengurangi kesenjangan antarwilayah di Indonesia,”

— Wihaji

Melibatkan Semua Pihak secara Terarah

Wihaji mengajak seluruh pihak, mulai pemerintah pusat, akademisi, hingga masyarakat, untuk secara kolektif memanfaatkan momentum bonus demografi. Ia menggarisbawahi pentingnya penciptaan lapangan kerja dan peningkatan kesejahteraan sebagai hasil dari mobilisasi produktivitas usia muda.

“Peluang ini tidak boleh disia-siakan,” tegas Wihaji menutup sambutannya.

Konteks Bonus Demografi dalam Pembangunan

Menurut data RRI, bonus demografi merupakan salah satu kunci dalam menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan secara berkelanjutan. Namun, organisasi ahli demografi juga turut mengingatkan tantangan yang melekat, seperti tingginya angka pengangguran usia produktif yang bisa mengancam stabilitas sosial jika tidak diikuti dengan kebijakan tepat sasaran.

Lebih lanjut, pengelolaan yang benar harus memasukkan partisipasi produktif perempuan dan pemuda, agar potensi bonus demografi tidak justru menambah beban sosial.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *